Minggu, 03 November 2013

Perbedaan metode prototyping dengan metode spiral

Prototyping dan spiral???
           
           Kedua metode ini jelas sangat berbeda. Walaupun metode ini memiliki cara kerja yang hampir sama, namun masih bisa ditemukan perbedaan diantara keduanya.

            Perbedaan tersebut sangat jelas terlihat pada proses kerjanya. Pada metode spiral, proses pengerjaan yang dilakukan berdasarkan pembagian tugas yang dikerjakan secara berkelompok dan menggunakan prototype. Penjelasan yang diberikan user mengenai kebutuhan perangkat lunak yang diinginkan kemudian dibagi menjadi beberapa tahapan berdasarkan tugas masing-masing kelompok. Pembagian tahapan yang dilakukan tidak bisa sembarangan sebab dapat menganggu proses tahapan yang lain. Jadi, sewaktu membagi tahapan-tahapannya dibutuhkan banyak pertimbangan. Kemudian perangkat lunak mulai dikerjakan dan diselesaikan supaya user mencoba perangkat lunak yang telah dibuat. Metode ini juga lebih cocok digunakan untuk pembuatan perangkat lunak yang kompleks.

Sedangkan pada metode prototyping, proses pengerjaan yang dilakukan hanya bergantung pada satu orang saja yaitu pada pembuat perangkat lunak. Dengan adanya penjelasan kebutuhan yang diinginkan user, maka pembuat perangkat lunak mudah untuk membuat perangkat lunak itu. Proses yang terjadi dapat terus berulang jika perangkat lunak yang sudah selesai dibuat tidak sesuai dengan keinginan user. Proses ini bisa berhenti berulang apabila terjadi kesepakatan antara user dengan pembuat perangkat lunak.

            Perbedaan terlihat juga pada interaksi antara pengembang perangkat lunak dengan user. Pada metode spiral, hubungan interaksi yang terjadi antara pengembang dengan user sedikit sulit. Hal ini dikarenakan user kurang percaya pada hasil yang ditunjukkan pengembang. Karena pengembang hanya memperlihatkan hasilnya saat perangkat lunak itu sudah selesai. Sedangkan pada metode prototyping hubungan interaksi yang terjadi antara user dengan pengembang berjalan dengan baik. Sewaktu pengembang selesai membuat rancangan perangkat lunak maka si pengembang akan memperlihatkan ke user, sehingga user dapat mengemukakan pendapatnya selama proses pembuatan perangkat lunak. Jadi, user merasa puas dengan hasil yang ditunjukkan oleh pengembang.


            Dari kedua perbedaan di atas kita sudah dapat melihat walaupun didalam metode spiral menggunakan prototype tapi metode spiral berbeda dengan metode prototyping.

0 komentar:

Posting Komentar