Prototyping dan spiral???
Kedua
metode ini jelas sangat berbeda. Walaupun metode ini memiliki cara kerja yang
hampir sama, namun masih bisa ditemukan perbedaan diantara keduanya.
Perbedaan
tersebut sangat jelas terlihat pada proses kerjanya. Pada metode spiral, proses
pengerjaan yang dilakukan berdasarkan pembagian tugas yang dikerjakan secara
berkelompok dan menggunakan prototype. Penjelasan yang diberikan user mengenai
kebutuhan perangkat lunak yang diinginkan kemudian dibagi menjadi beberapa
tahapan berdasarkan tugas masing-masing kelompok. Pembagian tahapan yang
dilakukan tidak bisa sembarangan sebab dapat menganggu proses tahapan yang
lain. Jadi, sewaktu membagi tahapan-tahapannya dibutuhkan banyak pertimbangan.
Kemudian perangkat lunak mulai dikerjakan dan diselesaikan supaya user mencoba
perangkat lunak yang telah dibuat. Metode ini juga lebih cocok digunakan untuk
pembuatan perangkat lunak yang kompleks.
Sedangkan pada metode prototyping,
proses pengerjaan yang dilakukan hanya bergantung pada satu orang saja yaitu
pada pembuat perangkat lunak. Dengan adanya penjelasan kebutuhan yang diinginkan
user, maka pembuat perangkat lunak mudah untuk membuat perangkat lunak itu.
Proses yang terjadi dapat terus berulang jika perangkat lunak yang sudah
selesai dibuat tidak sesuai dengan keinginan user. Proses ini bisa berhenti
berulang apabila terjadi kesepakatan antara user dengan pembuat perangkat
lunak.
Perbedaan
terlihat juga pada interaksi antara pengembang perangkat lunak dengan user.
Pada metode spiral, hubungan interaksi yang terjadi antara pengembang dengan
user sedikit sulit. Hal ini dikarenakan user kurang percaya pada hasil yang
ditunjukkan pengembang. Karena pengembang hanya memperlihatkan hasilnya saat
perangkat lunak itu sudah selesai. Sedangkan pada metode prototyping hubungan
interaksi yang terjadi antara user dengan pengembang berjalan dengan baik. Sewaktu
pengembang selesai membuat rancangan perangkat lunak maka si pengembang akan
memperlihatkan ke user, sehingga user dapat mengemukakan pendapatnya selama
proses pembuatan perangkat lunak. Jadi, user merasa puas dengan hasil yang
ditunjukkan oleh pengembang.
Dari
kedua perbedaan di atas kita sudah dapat melihat walaupun didalam metode spiral
menggunakan prototype tapi metode spiral berbeda dengan metode prototyping.
0 komentar:
Posting Komentar